hmm....

Pada dasarnya tuhan menciptakan segala sesuatu seperti adanya mereka. Bukan dengan kelebihan dan kekurangan tertentu. Sampai pada akhirnya dari fitrah mereka dituntun dalam berbagai pilihan. Entah ingin menyempurnakan diri atau menunggu disempurnakan. Cukup percaya bahwa salah satu dari segala sesuatu itu adalah manusia, mereka yang memiliki naluri untuk selalu menginginkan kesempurnaan. Mengapa? karena mereka bilang sempurna adalah segalanya... namun disisi lain saya mengatakan, sempurna adalah palsu. Segala sesuatu yang selalu indah....
dan sesuai dengan apa yang kita inginkan adalah kebohongan.

Bagaimanapun manusia menginginkan kesempurnaan, fakta mengatakan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang memiliki kesempurnaan. Manusia tidak akan bahagia hanya dengan segala sesuatu yang berjalan sesuai kehendaknya. Maka disini Tuhan lah sutradaranya. Diciptakannya segala sesuatu dalam berpasang-pasangan. Bagaimana Bumi memiliki Langit, Kanan memiliki Kiri, Air memiliki Api, Tangis memiliki Tawa, Dunia memiliki Akhirat, dan Laki-laki memiliki Perempuan. Semuanya itu pun diciptakan bukan untuk kesempurnaan, melainkan untuk sebuah keseimbangan dalam takaran yang sempurna.

Adanya Bumi tanpa langit, dimana ia akan berotasi dan menjadi satu dari rangkaian alam semesta? maka langitlah jawabnya. Andai pun kanan tidak memiliki kiri, dimana arah mata angin akan ditemukan bersama ribuan juta tekhnologi yang telah berkembang dengan sistem kanan dan kiri. Ketika air selalu mengalir menuju tempat terendah, api selalu menyala menuju tempat yang tinggi. Bahkan dalam duka pun terselip dua kebaikan. Mencari apa yang harus dikumpulkan di dunia untuk perbekalan kembali ke akhirat kelak. Dalam ketidak berdayaan pun, segala sesuatu diciptakan untuk saling melengkapi, tidak terkecuali manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates